Selasa, 09 April 2013

BUMI DICIPTAKAN UNTUK MANUSIA


“Yang telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis, kamu sekali-kali tidak melihat pada ciptaan Rabb Yang Maha Pemurah sesuatu yang tidak seimbang. Maka lihatlah berulang-ulang, adakah kamu lihat sesuatu yang tidak seimbang?” Kemudian pandanglah sekali lagi niscaya penglihatanmu akan kembali kepadamu dengan tidak menemukan sesuatu cacat dan penglihatanmu itu pun dalam keadaan payah. Sesungguhnya Kami telah menghiasi langit yang dekat dengan bintang-bintang dan Kami jadikan bintang-bintang itu alat-alat pelempar setan, dan Kami sediakan bagi mereka siksa neraka yang menyala-nyala.” (QS. Al Mulk: 3-5)

Ketika membaca berita di INILAH.COM. Tentang - NASA meluncurkan misi ringan biaya yang bertujuan mencari sejumlah planet baru, terutama yang memiliki kemiripan dengan Bumi. Misi berburu planet yang berada di bawah program NASA Astrophysics Explorer ini dijadwalkan akan diluncurkan pada 2017.

NASA akan menggunakan TESS (Transiting Exoplanet Survey Satellite) untuk melakukan semua survei di angkasa.
Satelit ini memungkinkan untuk dapat mengamati langit dengan cakupan 400 kali lebih luas dibanding yang dilakukan pada misi-misi sebelumnya. Nantinya, diharapkan misi ini dapat mengidentifikasi ribuan planet baru di sistem tata surya kita, dan akan memfokuskan untuk mencari planet yang berukuran mirip seperti Bumi.

Satelit TESS akan didukung oleh MIT (Massachusetts Institute of Technology) dan Google. Google disebut akan membantu pendanaan pengembangan dari wide-field digital camera yang digunakan oleh satelit ini, demikian yang dinukil dari 
SPACE.COM

Satelit TESS ini nantinya akan memindai exoplanet yang mengorbit di dekat sejumlah bintang dengan cahaya terang.
Satelit ini ternyata menggunakan teknik serupa seperti yang digunakan teleskop Kepler, namun dengan cakupan yang lebih luas. Kepler sebelumnya berhasil mengidentifikasi hingga 2.700 exoplanet hingga saat ini. Misi satelit ini menjadi bagian integral dari fokus utama NASA untuk menemukan planet baru yang memiliki kemiripan dengan dunia yang kita tinggali sekarang, dalam upaya untuk menemukan tanda-tanda dari organisme yang hidup di tempat lain yang ada di alam semesta ini.

Maka, kami pun berfikir berulang kali bahwa manusia diciptakan oleh Allah SWT di dunia ini untuk menjadi khalifah di muka bumi, seperti dalam firman Allah SWT dalam Surat Al-Baqarah (2) : 30-33
“Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat : “Sesungguhnya Aku hendak menjadikan khalifah di muka bumi.” Mereka berkata : “Apakah Engkau hendak menjadikan di bumi itu siapa yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?” Allah berfirman : “Sesungguhnya Aku me-ngetahui apa yang tidak Engkau ketahui.”  Dia mengajar kepada Adam nama-nama seluruhnya, kemudian memaparkannya kepada para malaikat, lalu berfirman : “Sebutkanlah kepadaKu nama-nama benda itu, jika kamu ‘orang-orang’ yang benar.” Mereka berkata : “Maha suci Engkau, tidak ada yang kami ketahui selain dari apa yang Engkau ajarkan kepada kami. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.” Allah berfirman : “Hai Adam, beritahukanlah kepada mereka nama-nama benda ini !” Maka setelah diberitahukannya kepada mereka nama-nama benda itu, Allah berfirman : “Bukankah sudah Aku katakan kepadamu, bahwa sesungguhnya Aku mengetahui rahasia langit dan bumi dan mengetahui apa yang kamu lahirkan dan kamu sembunyikan?”
 TAFSIR MUFRADAT
Khalifah berarti pengganti, yaitu pengganti dari jenis makhluk yang lain, atau  pengganti, dalam arti makhluk yang diberi wewenang oleh Allah agar  melaksanakan perintahNya di muka bumi. Tasbih berarti menyucikan Allah dengan meniadakan sifat-sifat yang tidak layak bagi Allah. Taqdis, berarti menyucikan Allah dengan menetapkan sifat-sifat kesempurnaan bagi Allah. Al-Asma’ adalah bentuk jamak dari ism. Secara harfiah al-asma’ berarti ma bihi yu’lam al-syay’, yakni sesuatu (kata/lambang) yang dengannya diketahui sesuatu (benda/orang dan sebagainya). Al-inba’ berarti al-ikhbar, yaitu memberitakan atau mengabarkan sesuatu. Perkataan al-inba’ secara khusus dipergunakan dalam arti memberitakan sesuatu yang penting nilainya. Al-‘Alim berarti yang maha mengetahui segala sesuatu. Al-Hakim berarti yang maha bijaksana dalam segala perbuatan-Nya, yang tidak berbuat sesuatu kecuali di dalamnya terkandung hikmah yang besar nilainya. (Tafsir Al-Maraghi).
 TAFSIR IJMALI
Ayat tersebut di atas menjelaskan ketetapan Allah menjadikan manusia sebagai khalifah Allah di muka bumi. Yang dimaksud dengan khalifah ialah makhluk Allah yang mendapat kepercayaan untuk menjalankan kehendak Allah dan menerapkan ketetapan-ketetapan-Nya di muka bumi. Untuk menjalankan fungsi kekhalifahan itu Allah mengajarkan kepada manusia ilmu pengetahuan. Dengan ilmu pengetahuan manusia mempunyai kemampuan mengatur, menundukkan, dan memanfaatkan benda-benda ciptaan Allah di muka bumi sesuai dengan maksud diciptakannya.
Ketika Allah SWT menciptakan manusia untuk hidup di planet bumi, maka tidak ada planet-planet lain yang bisa dihuni oleh manusia, karena Allah SWT sudah membuat planet yang bernama bumi ini sesuai dengan kebutuhan manusia dan makhluk hidup lainnya. Mulai dari komposisi udara, gaya gravitasinya, tanaman apa saja yang bisa tumbuh dibumi. Semua Nabi dan Rasul yang diutus oleh Allah SWT semuanaya adalah makhluk hidup yang berada di bumi. Di dalam Al-Qur’an Allah SWT telah menjelaskan dengan jelas bahwa manusia dan jin diciptakan oleh Allah SWT untuk beribadah kepada Allah SWT. Manusia diciptakan untuk menjadi  pemimpin di muka bumi, ketika terjadi kerusakan di daratan dan lautan, maka itu semua karan ulah manusia. Pernahkah kita melihat bahwa kerusakan di muka bumi ini disebabakan oleh tumbuhan dan hewan?.  Dengan kemajuan tekhnologi di zaman modern ini, maka sangat banyak kerusakan-kerusakan dimuka bumi ini, karena kerakusan dan kesombongan manusia untuk memuaskan hawa nafsunya. Oleh karena itu, manusialah yang paling bertanggung jawab atas kerusakan yang ada di bumi. 

Tidak ada komentar: