“Yang
telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis, kamu sekali-kali tidak melihat
pada ciptaan Rabb Yang Maha Pemurah sesuatu yang tidak seimbang. Maka lihatlah
berulang-ulang, adakah kamu lihat sesuatu yang tidak seimbang?” Kemudian
pandanglah sekali lagi niscaya penglihatanmu akan kembali kepadamu dengan tidak
menemukan sesuatu cacat dan penglihatanmu itu pun dalam keadaan payah.
Sesungguhnya Kami telah menghiasi langit yang dekat dengan bintang-bintang dan
Kami jadikan bintang-bintang itu alat-alat pelempar setan, dan Kami sediakan
bagi mereka siksa neraka yang menyala-nyala.” (QS. Al Mulk: 3-5)
Ketika membaca berita
di INILAH.COM. Tentang - NASA meluncurkan misi ringan biaya yang bertujuan
mencari sejumlah planet baru, terutama yang memiliki kemiripan dengan Bumi. Misi berburu planet yang berada
di bawah program NASA Astrophysics Explorer ini dijadwalkan akan diluncurkan
pada 2017.
NASA akan menggunakan TESS (Transiting Exoplanet Survey Satellite) untuk melakukan semua survei di angkasa.
NASA akan menggunakan TESS (Transiting Exoplanet Survey Satellite) untuk melakukan semua survei di angkasa.
Satelit
ini memungkinkan untuk dapat mengamati langit dengan cakupan 400 kali lebih
luas dibanding yang dilakukan pada misi-misi sebelumnya. Nantinya, diharapkan
misi ini dapat mengidentifikasi ribuan planet baru di sistem tata surya kita,
dan akan memfokuskan untuk mencari planet yang berukuran mirip seperti Bumi.
Satelit TESS akan didukung oleh MIT (Massachusetts Institute of Technology) dan Google. Google disebut akan membantu pendanaan pengembangan dari wide-field digital camera yang digunakan oleh satelit ini, demikian yang dinukil dari SPACE.COM
Satelit TESS ini nantinya akan memindai exoplanet yang mengorbit di dekat sejumlah bintang dengan cahaya terang.
Satelit ini ternyata menggunakan teknik serupa seperti yang digunakan teleskop Kepler, namun dengan cakupan yang lebih luas. Kepler sebelumnya berhasil mengidentifikasi hingga 2.700 exoplanet hingga saat ini. Misi satelit ini menjadi bagian integral dari fokus utama NASA untuk menemukan planet baru yang memiliki kemiripan dengan dunia yang kita tinggali sekarang, dalam upaya untuk menemukan tanda-tanda dari organisme yang hidup di tempat lain yang ada di alam semesta ini.
Satelit TESS akan didukung oleh MIT (Massachusetts Institute of Technology) dan Google. Google disebut akan membantu pendanaan pengembangan dari wide-field digital camera yang digunakan oleh satelit ini, demikian yang dinukil dari SPACE.COM
Satelit TESS ini nantinya akan memindai exoplanet yang mengorbit di dekat sejumlah bintang dengan cahaya terang.
Satelit ini ternyata menggunakan teknik serupa seperti yang digunakan teleskop Kepler, namun dengan cakupan yang lebih luas. Kepler sebelumnya berhasil mengidentifikasi hingga 2.700 exoplanet hingga saat ini. Misi satelit ini menjadi bagian integral dari fokus utama NASA untuk menemukan planet baru yang memiliki kemiripan dengan dunia yang kita tinggali sekarang, dalam upaya untuk menemukan tanda-tanda dari organisme yang hidup di tempat lain yang ada di alam semesta ini.
Maka, kami pun
berfikir berulang kali bahwa manusia diciptakan oleh Allah SWT di dunia ini
untuk menjadi khalifah di muka bumi, seperti dalam firman Allah SWT dalam Surat
Al-Baqarah (2) : 30-33
“Ingatlah ketika
Tuhanmu berfirman kepada para malaikat : “Sesungguhnya Aku hendak menjadikan
khalifah di muka bumi.” Mereka berkata : “Apakah Engkau hendak menjadikan di
bumi itu siapa yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah,
padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?”
Allah berfirman : “Sesungguhnya Aku me-ngetahui apa yang tidak Engkau
ketahui.” Dia mengajar kepada Adam nama-nama seluruhnya, kemudian
memaparkannya kepada para malaikat, lalu berfirman : “Sebutkanlah kepadaKu
nama-nama benda itu, jika kamu ‘orang-orang’ yang benar.” Mereka berkata :
“Maha suci Engkau, tidak ada yang kami ketahui selain dari apa yang Engkau
ajarkan kepada kami. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mengetahui lagi Maha
Bijaksana.” Allah berfirman : “Hai Adam, beritahukanlah kepada mereka nama-nama
benda ini !” Maka setelah diberitahukannya kepada mereka nama-nama benda itu,
Allah berfirman : “Bukankah sudah Aku katakan kepadamu, bahwa sesungguhnya Aku
mengetahui rahasia langit dan bumi dan mengetahui apa yang kamu lahirkan dan
kamu sembunyikan?”
TAFSIR
MUFRADAT
Khalifah berarti pengganti, yaitu pengganti dari
jenis makhluk yang lain, atau pengganti, dalam arti makhluk yang diberi
wewenang oleh Allah agar melaksanakan perintahNya di muka bumi. Tasbih berarti
menyucikan Allah dengan meniadakan sifat-sifat yang tidak layak bagi Allah. Taqdis,
berarti menyucikan Allah dengan menetapkan sifat-sifat kesempurnaan bagi Allah. Al-Asma’ adalah
bentuk jamak dari ism. Secara harfiah al-asma’ berarti ma
bihi yu’lam al-syay’, yakni sesuatu (kata/lambang) yang dengannya diketahui
sesuatu (benda/orang dan sebagainya). Al-inba’ berarti al-ikhbar,
yaitu memberitakan atau mengabarkan sesuatu. Perkataan al-inba’ secara
khusus dipergunakan dalam arti memberitakan sesuatu yang penting nilainya. Al-‘Alim berarti
yang maha mengetahui segala sesuatu. Al-Hakim berarti yang
maha bijaksana dalam segala perbuatan-Nya, yang tidak berbuat sesuatu kecuali
di dalamnya terkandung hikmah yang besar nilainya. (Tafsir Al-Maraghi).
TAFSIR IJMALI
Ayat tersebut di atas
menjelaskan ketetapan Allah menjadikan manusia sebagai khalifah Allah di muka
bumi. Yang dimaksud dengan khalifah ialah makhluk Allah yang mendapat
kepercayaan untuk menjalankan kehendak Allah dan menerapkan ketetapan-ketetapan-Nya
di muka bumi. Untuk menjalankan fungsi kekhalifahan itu Allah mengajarkan
kepada manusia ilmu pengetahuan. Dengan ilmu pengetahuan manusia mempunyai
kemampuan mengatur, menundukkan, dan memanfaatkan benda-benda ciptaan Allah di
muka bumi sesuai dengan maksud diciptakannya.
Ketika Allah SWT menciptakan manusia untuk hidup di planet bumi,
maka tidak ada planet-planet lain yang bisa dihuni oleh manusia, karena Allah
SWT sudah membuat planet yang bernama bumi ini sesuai dengan kebutuhan manusia
dan makhluk hidup lainnya. Mulai dari komposisi udara, gaya gravitasinya,
tanaman apa saja yang bisa tumbuh dibumi. Semua Nabi dan Rasul yang diutus oleh
Allah SWT semuanaya adalah makhluk hidup yang berada di bumi. Di dalam Al-Qur’an
Allah SWT telah menjelaskan dengan jelas bahwa manusia dan jin diciptakan oleh
Allah SWT untuk beribadah kepada Allah SWT. Manusia diciptakan untuk menjadi pemimpin di muka bumi, ketika terjadi
kerusakan di daratan dan lautan, maka itu semua karan ulah manusia. Pernahkah kita
melihat bahwa kerusakan di muka bumi ini disebabakan oleh tumbuhan dan
hewan?. Dengan kemajuan tekhnologi di
zaman modern ini, maka sangat banyak kerusakan-kerusakan dimuka bumi ini,
karena kerakusan dan kesombongan manusia untuk memuaskan hawa nafsunya. Oleh
karena itu, manusialah yang paling bertanggung jawab atas kerusakan yang ada di
bumi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar