Hari Ahad pagi, saat itu matahari terlihat begitu cerah.
Kami berangkat dari Jabung Kabupaten Malang menuju Dinoyo Kota Malang untuk
mengikuti pengajian. Jabung adalah salah satu kecamatan di Kabupaten Malang
dekat dengan Kecamatan Pakis. Saya mengikuti pengajian yang diadakan PCNA
Lowokwaru di Panti Asuhan Putri ‘Aisyiyah, sedangkan suami dan anak perempuan
saya berangkat ke Masjid An-Nur Jagalan Kota Malang. Alhamdulillah, setelah
menikah, kami langsung dipercaya oleh Allah SWT untuk dititipi seorang anak
perempuan. Saat saya hamil, ada seorang bapak yang tinggal di dekat kontrakan
kami berpesan pada suami saya. Kalau anaknya lahir, anaknya dipegangin pensil
dan buku saja, jangan mainan. Dan Hal itu kami aplikasikan pada anak kami.
Setelah pengajian usai, saya mengajukan beberapa pertanyaan
kepada suami saya, “Anaknya tadi tidak rewel, Yah?” dan sumaiku menjawab, “waktu
masuk masjid, ayah bilang ke anaknya, nak apa yang didengarkan di catat ya nak,
dan anaknya pun langsung menulis, seolah-olah merangkum, apa yang disampaikan
oleh sang penceramah”. Anak kami baru umur 2 tahun, namun ketika diajak
pengajian dia seolah-olah mendengarkan penceramahnya dengan baik, walaupun yang
ditulis adalah bulat-bulat, bukan tulisan huruf abjad.
Subhanallah Masya Allah, mudah-mudahan kami dianugerahi
keturunan yang sholeh dan sholehah. Amien.
Ini adalah salah satu bukti, bahwa fitrah anak kecil ingin
belajar. Kami membiasakan anak kami tidak melihat televise, dan dirumah hanya
ada sebuah radio jelek, tapi manfaatnya begitu besar bagi kami, setiap hari
kami bisa mendengar ceramah dari radio-radio Islam yang selalu menambah
pengetahuan kami dan menenangkan hati kami.
Dan saya yakin, bahwa tidak hanya anak saya saja yang bisa begitu,
namun anak kita semua pasti bisa seperti dia, tinggal bagaimana kita mau
membiasakan sesuatu pada anak kita. Ketika kita selalu membiasakan anak kita
dengan mainan, maka jangan disalahkan anak kita, jika ia lebih suka bermain
daripada belajar. Ketika sejak kecil, kita tanamkan anak kita cinta ilmu salah
satunya dengan selalu membiasakan mereka dengan Al-Qur'an dan buku-buku, maka Insya Allah, ia
akan lebih suka belajar daripada bermain.
Ahad pagi berikutnya, saya dan suami berangkat bersama
menuju Masjid An-Nur Jagalan untuk mengikuti pengajian disana. Namun, sayang sekali
kami tidak membawa serta anak kami ke tempat yang mulia itu, karena anak kami
diajak tetangga untuk ke rumah cucunya.
Ketika kami berada di perjalanan, saya melihat banyak orang
yang membawa serta anaknya, sambil bergoncengan tiga sampai empat. Saya berpikir,
apakah mereka menuju tempat rekreasi-rekreasi yang ada di Kota Malang ataukah
menuju Mall-Mall untuk sekedar membahagiakan anak mereka dengan bermain disana
sepuasnya.
Saya pun berpikir lagi, tidakkah tempat yang paling menyenangkan dan
membahagiakan di dunia adalah dengan mengajak anak kita menuju masjid-masjid
yang ada pengajiannya. Di sana adalah tempat yang barakah karena mengantarkan
anak kita bahagia, tidak sekedar bahagia dunia, namun bahagia sampai akhirat.
Insya Allah.
Hal ini adalah salah satu cara untuk membiasakan anak kita mencintai masjid dan ilmu pengetahuan. Di masjid-masjid inilah, kita mendapatkan ilmu agama yang mana
dalam beragama kita harus berilmu, agar tidak tersesat. Hikmah orang yang menuntut ilmu adalah Allah SWT akan meninggikan kita beberapa derajat. Seperti yang termaktub dalam surat
Al-Mujadalah ayat 11
"Allah
akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu
dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan
beberapa derajat" (Q.s. al-Mujadalah : 11)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar