Labu siam atau jipang (Sechium edule, bahasa Inggris: chayote)
adalah tumbuhan suku labu-labuan (Cucurbitaceae) yang dapat dimakan buah dan pucuk mudanya. Tumbuhan ini merambat di
tanah atau agak memanjat dan biasa dibudidayakan di pekaranagan, biasanya di dekat kolam. Buah menggantung dari
tangkai. Daunnya berbentuk mirip segitiga dan
permukaannya berbulu.
Di Indonesia,
labu siam merupakan sayuran sekunder namun hampir selalu dapat dijumpai di
pasar. Buahnya biasa direbus sebentar untuk menghilangkan getahnya lalu dimakan
bersama sambal terasi sebagai lalap atau menjadi campuran sayur bening dan sayur bobor. Buahnya
dapat juga dirajang dan menjadi campuran untuk melunakkan siomay.
Pucuk yang masih muda dapat direbus dan dibuat cah. Buahnya
merupakan sayuran penting di masakan Meksiko.
Di Australia,
buahnya diiris, dibaluri tepung panir, lalu digoreng.
Orang
Indonesia mengenalnya sebagai labu siam karena tumbuhan ini didatangkan dari Thailand oleh orang Belanda.
Orang Sunda menamakannya lèjèt dan Orang Jawa mengenalnya
sebagai jipang atau juga manisa
Kaya Serat
Komposisi gizi
labu siam dapat dilihat pada tabel. Buah labu siam memiliki kadar serat yang
cukup baik, yaitu 1,7 g per 100 g. Konsumsi serat dalam jumlah yang cukup
sangat baik untuk mengatasi sembelit dan aman untuk lambung yang sensitif atau
radang usus. Serat pangan dapat mengurangi risiko penyakit kanker yang
disebabkan sistem pencernaan yang tidak sempurna.
Komposisi
Gizi per 100 gram Labu Siam
|
|
Komposisi
gizi
|
Kadar
|
Energi
(kkal)
|
17
|
Protein
(g)
|
0,82
|
Lemak
(g)
|
0,13
|
Karbohidrat
(g)
|
3,9
|
Serat
(g)
|
1,7
|
Gula
(g)
|
1,85
|
Kalsium
(mg)
|
17
|
Besi
(mg)
|
0,34
|
Magnesium
(mg)
|
12
|
Fosfor
(mg)
|
18
|
Kalium
(mg)
|
125
|
Natrium
(mg)
|
2
|
Seng
(mg)
|
0,74
|
Tembaga
(mg)
|
0,12
|
Mangan
(mg)
|
0,19
|
Selenium
(mg)
|
0,2
|
Vitamin
C
|
7,7
|
Tiamin
(mg)
|
0,03
|
Riboflavin
(mg)
|
0,03
|
Niacin
(mg)
|
0,47
|
Vitamin
B6 (mg)
|
0,08
|
Folat
(mkg)
|
93
|
Vitamin
E (mkg)
|
0,12
|
Vitamin
K (mkg)
|
4,6
|
Serat pangan
mampu mengurangi waktu tinggal (transit time) makanan sejak dari rongga mulut
hingga sisa makanan dikeluarkan dalam bentuk feses. Selama tinggal di saluran
pencernaan, serat pangan akan mengikat zat-zat karsinogenik (penyebab kanker).
Berkat singkatnya transit time sisa makanan di saluran pencernaan, waktu zat
karsinogenik bermukim dalam tubuh juga makin pendek, sehingga peluang
terjadinya kanker menjadi sangat kecil.
Kandungan asam
folat pada buah labu siam juga cukup baik, yaitu 93 mkg per 100 g. Konsumsi 100
gram labu Siam cukup untuk memenuhi 23,25 persen kebutuhan tubuh akan asam
folat.
Asam folat
sangat penting bagi ibu hamil karena dapat mengurangi risiko kelahiran bayi
cacat. Konsumsi asam folat yang rendah pada ibu hamil berhubungan erat dengan
berat bayi lahir rendah dan kejadian neural tube defects (gangguan otak).
Defisiensi asam
folat ditandai oleh gejala anemia, yaitu jumlah sel butir darah merah
berkurang. Kebutuhan asam folat pada orang dewasa adalah 400 mkg per hari.
Kebutuhan ini menjadi dua kali lipat pada ibu yang sedang hamil, dan bertambah
50 persen pada ibu yang sedang menyusui.
Turunkan
Kolesterol
Cegah
Hipertensi
Labu siam juga
sangat baik bagi penderita asam urat. Efek diuretik dari labu siam akan
melancarkan pembuangan air kecil, sehingga kelebihan asam urat dapat segera
dikeluarkan dari dalam tubuh. Labu siam juga baik bagi penderita diabetes. Hal
itu disebabkan pada labu siam terdapat kandungan karbohidrat yang cukup tinggi,
sehingga penderita diabetes tidak perlu mengonsumsi makanan pokok secara
berlebihan.
Selain itu,
labu Siam juga baik untuk penderita sariawan. Namun, labu siam tidak cocok
diberikan kepada penderita rematik karena sifat dinginnya dapat memicu
munculnya gejala sakit.
Labu siam dapat
dimanfaatkan juga untuk bahan tambahan pembuatan dodol
DODOL LABU SIAM (MANISA)
Bahan :
- 1 kg Labu Siam (Manisa)
- 700 gram tepung ketan
- 400 gram tepung beras
- 2 kg gula pasir
- 2 liter santan
- Asam askorbat 0,1% atau 1 gram per liter air atau 0,1 gram untuk 100 ml air
- Agar-agar bubuk secukupnya.
Cara Pembuatan :
- Santan dan gula dimasak hingga mengental
- Tepung ketan dan beras dicampurkan ke dalam larutan gula
- Labu siam (Manisa) dimasukkan, kemudian diaduk hingga tidak lengket di wajan (wadah)
- Diberi agar-agar
- Dodol siap dikemas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar