Minggu, 30 Januari 2022

JIHAD PEREMPUAN

 

Salah satu jihad perempuan adalah hamil, melahirkan, menyusui dan mendidik anak. Ketika seorang perempuan hamil, mereka berusaha keras untuk memperjuangkan kondisi tubuhnya agar bisa tetap makan walaupun makanan itu terkadang keluar lagi dari perut mereka, tapi mereka tidak berputus asa dalam memperjuangkan kehamilannya.

Mereka menginginkan bisa melihat janin di dalam rahimnya bisa keluar dari rahim mereka dengan kondisi anaknya sehat wa afiat, tidak kurang satu apapun. Saat proses melahirkan mereka berjuang dengan segala resikonya, merasakan sakit yang begitu hebat, mereka berjuang keras mengeluarkan anaknya, ada yang berjuang melalui jalan lahirnya dan ada yang melahirkan di meja operasi. Melahirkan dengan operasi juga penuh tantangan, karrena saat operasi kondisi kita harus bebar-benar sehat agar bisa dioperasi, setelah keluar dari kamar operasi, mereka berjuang untuk bisa bangun dari tempat tidurnya agar bisa menyusui anaknya. Melahirkan dengan operasi, proses penyembuhannya agak lama, namun mereka masih bisa tersenyum karena status mereka sudah menjadi ibu.

Ibu yang telah berhasil melewati masa sulit, saat hamil dan melahirkan. Kini tantangan berikutnya adalah berjuang untuk sehat dan bisa menyusui anaknya, agar anaknya tidak kelaparan, maka ibu berjuang untuk bisa makan, walaupun terkadang setelah operasi masih terasa mual, sehingga mengganggu proses menyusui. Mereka pun berjuang untuk menghilangkan rasa mual dengan sebutir obat dan terus mengisi perutnya dengan makanan bergizi agar anaknya juga bisa memperoleh ASI yang berkualitas.

Di saat sang bayi ingin tidur di atas gendhongan ibunya, karena tidak mau tidur di kasur, ibu berjuang menegakkan punggungnya agar bisa menggendong terus bayinya dan sesekali anaknya di peluk sambil disusui karena punggung ibu merasa lelah. Saat ibu ingin ke kamar mandi, seolah bayi menangis tanda ia tidak mau sendirian, ibu pun dengan tergesa-gesa masuk kamar mandi agar bisa cepat keluar dari kamar mandi, sehingga anaknya tidak menangis lagi, digendhongnya kembali bayi itu. Ia pun menghentikan tangisannya karena ibu sudah menggendhongnya, begitu susah menjadi ibu yang baru melahirkan, ini adalah bentuk perjuangan ibu yang menyayangi anaknya, selama dua tahun, ibu berjuang agar bisa menyusui anaknya sambil menjadi guru bagi anaknya.

Ketika susahnya menyusui bayiku dan lelahnya menggendhong bayiku, saya pun teringat dengan lelahnya ibuku saat aku masih bayi, sambil meneteskan air mata, saya beristighar dan memanjatkan do’a untuk bapak dan ibuku. “Rabbigh firli wali-wali dayya war hamhuma kama robbayani shoghiro”. Aamiinn.

Seharusnya kita sebagai anak yang masih mempunyai bapak dan ibu, tidak menyia-nyiakannya karena perjuangan mereka sangat berarti bagi kita anak-anaknya, sejelek apapun orang tua kita, mereka adalah orang tua kita, tidak perlu kita mencari-cari kekurangan orang tua kita, agar kita tidak merawatnya saat mereka mulai sepuh. Mereka membutuhkan bantuan kita untuk merawatnya. 

Hidup ini adalah siklus saling memberi dan menerima, ada saatnya kita menerima kebaikan dari orang tua kita dan ada saatnya ppula orang tua menerima kebaikan dari kita. Saling menyayangi karena Allah adalah cara terbaik bagi kita agar tidak ada rasa saling kecewa.

Sabtu, 07 Juli 2018

PEREMPUAN BUTA




Sekilas dari wajah mbok tama terlihat cantik dimasa mudanya, beliau memilih tinggal sendiri dibanding tinggal bersama anak angkatnya, di tengah gelapnya dunia, karena dua mata yang dimiliki mbok tama tidak lagi dapat berfungsi karena kekerasan suaminya kepadanya. Selama pernikahannya, mbok tama tidak dikarunia seorang anak pun, akhirnya mbok tama bersama suami memutuskan mengambil anak saudaranya untuk dipelihara.
Dimasa tuanya mbok tama memilih tinggal sendiri di gubuk yang terbuat dari bambu beralaskan tanah, hampir hari-hari hidupnya dihabiskan mbok tama di dalam kamar, kamar yang gelap tanpa sorotan lampu walaupun siang hari, karena kedua mata mbok tama kalau kena sinar matahari berlebihan terasa sakit. Rumahnya terlihat tertata rapi, karena setiap pagi mbok suka beres-beres rumah.
Bertahun-tahun mbok tama merasakan sakit dari kedua matanya, karena kedua bola matanya sudah diangkat oleh dokter, namun tidak mengurangi rasa sakitnya, padahal sebelum operasi kedua bola matanya diangkat untuk mengurangi rasa nyeri di sekitar bola matanya. Namun rasa nyeri itu tidak kunjung hilang.
Akhir-akhir ini, mbok tama selalu berada di dalam kamar, karena rasa nyeri pada kedua matanya datang secara tiba-tiba dan kedua matanya terus mengeluarkan air mata, sambil berada diatas ranjang di dalam kamar yang gelap, mbok tama merasakan sakit kedua matanya sampai terasa di kepala, tidak jarang beliau berguling-guling sendiri diatas kasur tanpa ada orang yang membantu menenangkannya.
“Assalamu’alaikum.” Kata mbak ima dari luar rumah mbok
“Wa’alaikum salam, kamu siapa.” Tanya mbok kepada mbak ima
“saya, ima mbok.”
“Orang mana?”
“Kemantren mbok.”
“Oh, saudaraku dari kemantren, ada perlu apa nak kesini.”
“Ada titipan uang buat mbok dari teman-teman.”
“Alhamdulillah, terima kasih ya nak.” Sambil mencari-cari tangan mbak ima, tangan mbok tama meraba-raba letak tangan mbak ima kemudian mbok tama menggenggam tangan mbak ima
Mbak ima mengetahui mbok tama dari guru SD Negeri yang tidak jauh dari rumah mbok tama. Para guru SD tersebut biasanya kerumah mbok untuk mengantar sedekah uang ke mbok tama, alhamdulillah tetangga sekitar mbok tama banyak yang peduli dengan mbok tama.
“Mbok tinggal sendirian disini?”
“Iya nak, soalnya saya tidak enak kalau hidup serumah dengan anak saya takut merepotkan, tapi tanah itu adalah tanah anakku, aku dibuatkan rumah sederhana sama anakku, anakku jualan bakso, sebenarnya anakku ingin membawa mbok pulang ke rumahnya tapi mbok tidak mau, setiap pagi saya dikirimi nasi dan dibuatkan kopi, rumahnya tidak jauh dari sini. Alhamdulillah tetangga di sekitar sini baik pada mbok, terkadang baju mbok dicucikan, saluran lampu dan air yang mengalir ke rumah mbok dari tetangga sebelah. Jika anak mbok telat ngirim makanan, tetangga mbok yang memberi makan mbok.
“Mbok buta sejak lahir? Tanya mbak ima pada mbok
“Tidak nak, Dulu saya bisa melihat, tapi karena sering dipukul oleh suami saya  di daerah wajah, sampai terlihat biru semua mata saya dan terkadang sampai berdarah, perlakuan itu sering terjadi pada saya nak.”
“Mata saya sering terluka dan terinfeksi, karena sering terkena benturan keras dari pukulan suami saya dan sering terinfeksi, kepala saya jadi sering pusing. Ketika dibawa ke dokter, dokter memutuskan mengangkat bola mata saya, agar rasa nyerinya hilang tapi sampai saat ini, rasa nyerinya kadang-kadang datang, dan itu membuatku tersiksa.”
Coba pegang pipi saya nak.” Tangan mbok tama mengambil tangan mbak ima untuk ditempelkan di pipinya mbok tama.
“Lho, iniloh nak, sakitnya tidak hilang-hlang jadinya air mata saya terus mengalir, sampai kedua kelopak mata saya hampir menempel, dulu sudah pernah dibawa ke dokter dan dibersihkan oleh dokter, tapi belum sembuh juga.
Suami saya seorang pencemburu berat, saat suami saya masih hidup, suami saya selalu marah setiap kali saya pulang dari pasar, pasti saya dihajar, katanya saya selingkuh dengan orang lain, daerah mata saya terkadang sampai berdarah. Anak angkat saya sampai ketakutan dengan tingkah laku bapaknya, terkadang sembunyi dibelakang badanku, mau membela saya tidak berani, karena bapaknya marah besar. Hampir setiap hari, saya berada di rumah karena takut suami saya marah, terkadang saya mencuri-curi waktu untuk keluar rumah membeli sesuatu karena saya harus membuatkan makanan untuk anak saya, saya tidak tau kenapa suami saya kalau marah seperti orang kesetanan, sehingga merugikan saya.
“Astaghfirullah, yang sabar ya mbok, semoga dengan sakitnya mbok, Allah mengangkat dosa-dosa mbok. Aamiinn..
Hampir setiap bulan, mbak ima kerumahnya mbok tama untuk menyalurkan uang sedekah dari para donatur, karena mbak ima sering mencarikan donatur untuk para janda tua yang hidup sendirian tanpa sanak saudara bersamanya.
Seiring berjalannya waktu, hampir satu tahhun mbak ima menyalurkan uang ke mbok tama, dan mbok tama sering kehilangan uang di dalam kamarnya, maklum mbok tama tidak bisa melihat jadi tidak tau siapa yang mengambil uang mbok tama.
Saat akan menyalurkan uang ke mbok tama, ternyata mbok tama tidak lagi berada di rumah yang biasanya dikunjungi mbak ima, mbak ima mengira mbok tama meninggal karena rumahnya sudah dirobohkan. Sambil berpikir kira-kira mbok tama kemana, akhirnya mbak ima menanyakan kabar mbok di tetangga depan rumah mbok.
“Assalamu’alaikum.”
“Wa’alaikum salam, iya bu cari siapa?”
“bu, mau numpang tanya, mbok tama sekarang tinggal dimana?”
“Tinggal di rumah anaknya bu, dari sini ibu lurus saja kemudian ibu tanya lagi disana, rumahnya ada gerobak baksonya bu, anaknya namanya senan.”
“Terima kasih ya bu, Assalamu’alaikum”
“Iya bu, wa’alaikum salam.”
Mbak ima bersama suami dan anak balitanya menaiki sepeda motor untuk mencari rumah anak mbok tama.
“Mohon maaf pak, rumah pak senan dimana ya pak.”
“Itu loh bu, rumah berwarna biru ada gerobak baksonya.”
“terima kasih pak.”
“Iya bu, sama-sama.”
Mbak ima berjalan sesuai arahan para tetangga mbok tama dan akhirnya mbak ima menemukan rumah yang dimaksud para tetangga mbok tama.
“Assalamu’alaikum.”
“Wa’alaikum salam’ mau cari siapa bu?”
“Mbok tamanya ada bu?”
“Ada bu, ibu siapa?”
“Saya ima dari kematren bu, biasanya saya ke rumah mbok tama yang diseberang jalan sana, tapi mbok tama tidak disana dan rumahnya sudah dibongkar, jadinya saya tanya tetangga sekitar rumah mbok kemarin, karena saya bingung mencari mbok tama, saya lihat rumahnya sudah dirobohkan.
“Iya bu, sudah hampir satu bulan mbok tama kami bawa pulang ke sini, kasihan tidak ada yang ngurusin terkadang mbok keras kepala kalau diajak pindah kesini, karena kondisinya akhir-akhir ini sering sakit, jadi kami ajak kesini agar bisa kami rawat, alhamdulillah mbok tama mau dan kalau disana uang yang diberi orang-orang sering hilang. Mbok tama punya anak takutnya orang-orang marah kepada kami, punya orang tua tidak dirawat, akhirnya kami boyong kesini bu.” Menantu mbok tama menjelaskan panjang lebar kenapa mbok tama di bawa pulang ke rumah anaknya.
“Alhamdulillah ya  bu, lebih enakan begini, kasihan kalau sendirian, tidak ada yang ngajak bicara, jadinya sering ngelamun nanti. Mudah-mudahan mbok tama,bahagia tinggal disini. Kata mbak ima keapda anaknya
“Mbok, Mbok ini loh ada tamu dari kemantren.”
“Siapa bnak, saudaraku dari kemantren?”
“Iya Mbok.”
Mbok yang semula berada di kamar keluar dari kamarnya dengan langkah yang agak berat, karena sudah sepuh kakinya agak berat untuk digunakan berjalan, badannya yang kurus terkadang saat saya pegang karena terlalu banyak berdiam diri diatas kasur, daerah pinggangnya terasa nyeri saat dipegang orang lain, pernah mbak ima tidak sengaja memegang bagian pinggangnya dan mbok berteriak kesakitan, sambil berkata
“Jangan dipegang keras-keras, punggung saya sakit!”
“Astaghfirullah, maaf ya mbok, tidak sengaja.”
“Iya nak tidak apa-apa, badan saya terasa nyeri jika dipegang.”
“Iya mbak, mbok sudah lama mengalami hal ini, hampir seluruh badannya saat disentuh selalu teriak kesakitan.
“Ini ada titipan uang mbok dari teman saya, mudah-mudahan barokah ya mbok.”
“Saya do’akan diluaskan rejekinya oleh Allah.”
“Aamiinn...”
“Saya langsung pamit ya mbok, sudah mau maghrib.”
“Kok buru-buru nak?”
“Iya mbok, saya merasa senang mbok tinggal disini, ada yang merawat mbok.”
“Iya nak, saya juga senang tinggal disini banyak temannya.
“Alhamdulillah kalau begitu mbok.”
“Assalamu’alaikum.”
“Wa’alaikum salam.”



Kamis, 17 Mei 2018

Marhaban Ya Ramadhan

Hari ini, hari kamis, hari yang ditunggu-tunggu oleh umat Islam di seluruh dunia.

tau kenapa?

Kenapa hayo?

Karena hari kamis bertepatan dengan 1 Ramadhan 1439 H atau 17 Mei 2018, ini artinya kita sebagai umat islam akan menjalankan Ibadah Pausa Ramadhan, sholat tarawih bersama di masjid atau musholla dekat rumah kita.
Hari kamis ini pula, hari pertama kita akan berpuasa ramadhan, puasa ramadhan selama satu bulan penuh.

Tentu bagi umat islam, bulan ramadhan adalah bulan yang ditunggu-tunggu, bulan penuh ampunan dan rahmat dari Allah, maka kita akan termasuk orang yang rugi jika kita tidak memanfaatkan bulan ramadhan dengan sebaik-baiknya.

Mari kita manfaatkan bulan ramadhan ini dengan terus berlomba-lomba dalam melakukan kebaikan.

Semangat berfastabiqul khoirot di bulan Ramadhan

Mudah-mudahan kita bisa berjuang di bulan Ramadhan sampai selesai bulan ramadhannya... Aaamiiinn...

#Ramadhanbercerita
#nulisyuk

Rabu, 16 Mei 2018

GURU KECILKU

Darinya saya belajar sesuatu,
Belajar tentang arti kehidupan yang tak pernah aku dapat dari bangku sekolah
ya, sekolah kehidupan bersama guru kecilku,

ia terlahir sebagai guru ku, guru yang mengajariku banyak hal
guru yang mengajarkan pelajaran kehidupan
Kehidupan dunia

Pelajaran teori kami dapatkan di bangku sekolah atau di tempat-tempat pengajian yang kami kunjungi
ketika ia terlahir di tengah-tengah keluarga kecil kami
ia mengajriku bahwa terkadang antara teori dan kenyataan berbanding terbalik

Memperlakukan anak kecil dengan penuh kasih sayang, terkadang juga dengan sedikit kekerasan
kekerasan karena lelah, padahal kita tidak boleh lelah untuk sang guru kecil
sang guru yang akan tummbuh menjadi besar, menjadi penerus generasi yang sholihah
mudah-mudahan lebih baik lagi amalan ibadahnya dibangkan kami

Jika melihat kebelakang, saat masih usia dini, saya masih belum bisa baca tulis Al-Qur;an
Alhamdulillah, guru kecilku sudah bisa
Disaat usia dini, saya masih belum bisa menghafal terlalu banyak surat-surat pendek di dalam Al-Qu'an
Alhamdulillah, Guru kecilku sudah menghafalnya

Alhamdulillah, terima kasih atas nikmat yang telah Engkau berikan kepada kami ya Allah
Fabi ayyi aala irabbikuma tukadhiban
Nikmat manakah yang telah kamu dustakan

Guru kecilku tidak perlu dimarahi karena dia investasi yang berharga bagi maka
Guru kecilku teruslah tumbuh menjadi insan yang sholihah. Aamiin...

Berikanlah rasa syukur dan sabar sebagai penolong kami ya Allah
Agar kami terus bisa menjalani kehidupan ini dengan bahagia
Bahagia karena senang
Bahagia karena sedih

Selasa, 15 Mei 2018

PAHAMILAH PERASAANNYA


Oleh: Fatimah Az-zahro

Jika kau merasa sedih saat ini..
Lihat dan pandangilah kedua orang tuamu..
Rasakan perjuangan dan pengorbanan orangtuamu..

Mereka lebih sedih..
Jika melihat kita sedih
Renungkanlah perjuangannya
Renungkanlah pengorbannannya

Tapi, mengapa kau masih berteriak pada mereka…
Mereka berusaha adil pada kita
Mereka berusaha membahagiakan kita

Siang malam, mereka bekerja tanpa keluh
Siang malam, mereka bekerja tanpas kesah

Tapi terkadang kita egois..
Kita hanya ingin diperhatikan terus oleh mereka
Tidakkah pernah kita memperhatikan orang tua kita
Pernah kita menanyakan perasaan orang tua kita
ketika mereka pulang kerja

Kita hanya bisa menuntut
Tapi, tidak mau mengikuti aturan orang tua kita

Orang tua kita bekerja siang malam demi kebahagiaan kita
Tapi, kita masih belum merasa bahagia
Kita masih belum bangga dengan jerih payah orang tua kita…

Pahamilah orang tua kita, maka kita akan menemukan kebahagiaan..
Orang tua kita juga manusia biasa yang punya rasa sedih dan bahagia
Berikanlah kebahagiaan pada orang tua kita
Karena orang tua kita telah berjuang keras untuk hidup kita

Bahagia anak adalah bahagia orang tua juga
Bahagia orang tua kita, terkadang belum tentu kebahagiaan kita


SAAT ALLAH MENCABUT NIKMATMU


Oleh: Fatimah Az-zahro 

Saat Allah mencabut nikmatmu
Pasti kalian akan berpikir negatif tentang semua ini

Saat Allah mencabut nikmatmu
Pasti kalian akan menggugat Allah

Saat Allah mencabut nikmatmu
Pasti kalian akan bermalas-malasan untuk menjalani hidup ini

Saat Allah mencabut nikmatmu
Pasri kalian akan berteriak histeris

Saat Allah mencabut nikmatmu
Pasti kalian akan merasa hanya diri sendiri yang paling menderita

Saat Allah mencabut nikmatmu
Pasti kalian akan bertanya apa salahku hingga diberi ujian seperti ini

Saat Allah mencabut nikmatmu
Tak sadarkah kau telah melalaikan perintahNya

Saat Allah mencabut nikmatmu
Tak sadarkah kau telah hidup sombong

Saat Allah mencabut nikmatmu
Tak sadarkah kau telah menyia-nyiakan hidupmu

Saat Allah mencabut nikmatmu
Hanya orang yang sadar akan kehidupan sesudah kehidupan
Akan menerima semua cerita hidup ini dengan selalu berserah diri pada Allah SWT













Senin, 07 Mei 2018

JILBAB SIMBUL KEMULYAAN WANITA

Melihat dan merasakan fenomena kehidupan saat ini, kalau tidak mendekat pada Allah SWT dan menjadikan Al-Qur’an dan Hadits sebagai pedoman perjalanan hidup, maka hidup kita akan terasa kosong, tidak punya arah tujuan. Mereka hanya sekedar mencari kebahagiaan sesaat, kebahagiaan yang tidak bisa dipertanggung jawabkan di akhirat kelak.
Dan barang siapa menaati Allah dan Rasul ( Muhammad), maka mereka itu akan bersama-sama dengan orang yang diberikan nikmat oleh Allah, (yaitu) para nabi, para pecinta kebenaran, orang-orang yang mati syahid dan orang-orang saleh. Mereka itulah teman yang sebaik-baiknya. ( QS. An-Nisa ( 4) : 69)

Saat ini, teman terbaik bagi kita adalah orang-orang saleh. Orang-orang yang mau mejalani kehidupannya sesuai dengan Al-Qur’an dan Hadist. Ketika kita, mengaku sebagai wanita muslimah, sudah selayaknyalah kita mengikuti aturan dalam agama Islam dalam berperilaku, berakhlak terhadap orang lain. Ketika kita mau menutup aurat kita sesuai dengan tuntunan Al-Qur’an dan Hadist, maka setidaknya kita menghormati diri sendiri dan orang lain. Bukankah, kita sangat bahagia diberi penghormatan. Apalagi kita yang menghormati diri kita sendiri, bukan berarti akan sombong, tetapi lebih menghargai diri sendiri. Ketika kita sudah bisa menghargai diri sendiri, maka orang lain akan bisa lebih menghargai kita dan sebaliknya.
 “Wahai anakku Fatimah! Adapun perempuan-perempuan yang akan digantung rambutnya hingga mendidih otaknya dalam neraka adalah mereka itu di dunia tidak mau menutup rambutnya daripada dilihat laki-laki yang bukan mahramnya” (HR. Bukhari & Muslim).

Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinyua agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung. QS. An-Nur (24) : 31

Dan saat ini Teknologi semakin maju, banyak wanita yang berpakaian namun telanjang seperti pakaian ketat, pakaian legging yang seharusnya dibuat daleman, dipakai ke acara-acara pesta, hajatan. Dan ironisnya mereka merasa nyaman memakai pakaian itu. Mereka beralibi, bahwa pakaian itu lagi tren di kalangan artis-artis ibukota. Artis-artis ibukota yang memakai pakaian, namun telanjang tidak memiliki pengetahuan agama dan adab kesopanan yang cukup, sehingga tidak layak untuk dicontoh. Biarpun mengaku beragama Islam, namun mereka bukanlah orang Islam yang sesungguhnya, karena meninggalkan Al-Qur’an dan Hadist.

Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mu'min: "Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka". Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. QS. Al-Ahzab (33): 59

Inilah salah satu ajaran Agama Islam yang menghormati kaum wanita, agar mereka mau mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuhnya agar mereka tidak diganggu. Pada kenyataaannya, banyak wanita yang ingin diganggu dengan membuka aurat mereka di hadapan orang banyak, semakin minim pakaiannya semakin mahal harganya.
Coba kita lihat dan kita bandingkan antara orang zaman sekarang yang mengaku masyarakat modern dengan orang dari suku dayak, yang tidak memakai baju. Apakah layak, mereka dikatakan sebagai masyarakat modern, padahal cara berpakaiannya saja seperti orang dari suku tertinggal.
Agama Islam adalah agama Modern yang mengajarkan kesopanan dalam berpakaian, maka jangan mengikuti orang-orang yang tidak beragama dan tidak punya sopan santun dalam bermasyarakat.  Segala aktivitas kita, bernilai ibadah di sisi Allah SWT, maka ketika kita berjilbab akan bernilai ibadah jika kita niatkan untuk Allah SWT.
Hendaklah sebagai wanita muslimah yang hidup di zaman serba modern ini, harus bisa memilih dan memilah mana yang sesuai dengan ajaran Islam dan mana yang tidak sesuai dengan ajaran Islam. Insya Allah, Hidup kita akan terasa nikmat, biarpun cobaan terus menerjang.

Wallahu’a’alam bi showab