Sabtu, 06 Desember 2008

KRUPUK


KRUPUK

Kriuk…..kriuk…..kriuk…..
Kriuk…..kriuk…..kriuk…..
Pasti bunyi orang yang sedang makan krupuk…
Ya, krupuk adalah makanan khas masyarakat Indonesia, yang biasa dikonsumsi saat menemani makan nasi, dan saat bersantai bersama keluarga.
Biasanya orang-orang menyetarakan krupuk dengan lauk-pauk, tak ada ikan, krupukpun jadi untuk menemani sarapan pagi. Ada sebagian orang yang tidak bisa makan, tanpa ditemani krupuk, he..he.. he… lucu juga. Hal ini menunjukkan bahwa krupuk adalah makanan spesial. Memang krupuk itu sungguh ni’mat. Bagi orang yang berlidah asin, makan dengan krupuk merupakan suatu kenikmatan tersebdiri. Krupuk juga biasa digunakan sebagai oleh-oleh untuk sanak saudara, dan juga biasa dikonsumsi saat santai bersama keluarga.
Beragam jenis krupuk yang telah beredar di pasaran, mulai dari krupuk biasa tanpa campuran apapun hanya berbumbu bawang putih dan garam, ada juga yang telah dicampur dengan ikan, udang, tempe, kentang, waluh dan susu. Krupuk yang beredar dipasaran terbuat dari berbagai jenis bahan baku dan campurannya, ada yang berbahan baku singkong, beras, ketan, tepung tapioka, tepung terigu dan kulit sapi. Pada umumnya krupuk memiliki rasa asin, gurih dan renyah, ia mudah patah. Pada proses pembuatannya juga beragam, ada yang digoreng dengan minyak, ada juga yang dibakar, ada juga yang digoreng dengan pasir. Menarik bukan, Indosesia negeri kita ini juga kaya akan makanan dan proses pengolahannya
Pada dasarnya krupuk itu, tidak ada campurannya, seiring dengan perkembangan zaman dan tuntutan zaman, maka kebutuhan manusiapun beragam. Oleh karena itu krupuk juga dimodifikasi dalam hal penyajiannya, misalnya saja sekarang ini ada krupuk susu, krupuk ikan, krupuk udang dan krupuk waluh, semua ini dilakukan untuk memperkaya variasi makanan. Oleh karena itu, tidak ada salahnya kan, jika kita membuat krupuk yang bahan tambahannya adalah buah dan sayur.
Buah dan sayur ini, selain untuk memberikan warna dan rasa yang khas pada krupuk, krupuk ini juga dapat memberi asupan gizi yang tidak dimiliki oleh tepung beras, tepung tapioka, dan tepung terigu. Kelebihan dari krupuk ini adalah kita bisa menyediakan serat, karena selama ini krupuk baru diberi tambahan bilai gizi dari segi proteinnya saja dan pada tulisan ini dapat dijadikan sebagai inspirasi usaha anda yang peduli dengan kesehatan konsumennya. Krupuk ini juga dapat dijadikan sebagai camilan/makanan ringan yang berserat.
Orang yang kekurangan serat dalam makanannya dapat mengakibatkan kanker usus, sehingga krupuk ini dapat dijadikan sebagai makanan alternatif untuk menghindari kanker usus pada khususnya dan pada umumnya menghindari kekurangan vitamin dan mineral lainnya yang dapat disuplai dari buah dan sayur yang akan kita gunakan sebagai bahan tambahan dalam krupuk. Berbagai buah dan sayur dapat dijasikan sebagai bahan tambahan dalam pembuatan krupuk dan dibawah ini adalah salah satu pembuatan krupuk pepaya dan krupuk sawi.

KRUPUK PEPAYA

Pepaya merupakan tanaman sepanjang tahun dan mudah tumbuh dimana saja. Pepaya kaya akan serat dan vitamin A, selain itu pepaya juga biasa digunakan sebagai bahan baku pembuatan saos dan selai. Pepaya mudah membentuk gel karena adanya kandungan pektin pada daging buahnya. Untuk lebih jelasnya mari kita mencoba membuat krupuk pepaya dengan resep sebagai berikut:

ALAT DAN BAHAN
ALAT
Alat yang digunakan dalam pembuatan krupuk ini adalah sebagai berikut:
Pisau
Panci
Baskom
Telenan
Plastik
Kompor
Panci
Dandang
Alat penggorengan (wajan, spatula, penyaringan)
Blender
Tampah

BAHAN
Tepung terigu 100 g
Tepung Tapioka 1 Kg
Telur ayam 2 butir
Pepaya 0,5 kg
Garam 40 g
Gula halus 20 g
Bawang putih 20 g
Air bersih ± 0,5 liter
Minyak goreng

Langkah 1
Mencuci pepaya, kemudian pepaya dikupas.
Mengiris pepaya kecil-kecil
Pepaya yang telah diiris kecil-kecil kemudian di blender/ditumbuk halus hingga menjadi bubur pepaya.

Langkah 2
Bawang putih ditumbuk halus kemudian digoreng dengan sedikit minyak hingga cukup matang.
Pepaya halus dicampur dengan garam, gula halus, bawang putih (yang sudah ditumis) dan kuning telur hingga rata.
½ (tepung tapioka + tepung terigu) ditambah pepaya halus dicampur dengan bumbu dan ¼ liter air. Panaskan menjadi hingga menjadi bubur kental.
Masukkan sisa campuran tepung bersama dengan ¼ liter air sedikit demi sedikit ke dalam adonan. Adonan terus diaduk hingga menjadi adonan yang halus dan tidak lengket.
Adonan dicetak berbentuk silinder dengan panjang ± 20 cm dan diameter 5-7 cm (dodol)
Dodol dikukus dalam dandang sampai benar-benar matang (warna menjadi bening lama pengukusan tergantung dari ukuran dodol.
setelah matang diangkat dan diangink-anginkan di atas tampah ± 12 jam/hingga dodol cukup mengeras
Mengiris tipis-tipis dodol
Mengangin-anginkan ± 24 jam
Mengeringkan dibawah sinar matahari sampai krupuk tersebut mudah patah. Mudah patahnya krupuk saat dijemur, menandakan krupuk tersebut sudah kering.
Anda juga bisa menggunakan cara lain, tetapi pada dasarnya adalah sama dengan cara sebelumnya.

ALAT DAN BAHAN
ALAT
Alat yang digunakan dalam pembuatan krupuk ini adalah sebagai berikut:
Pisau
Panci
Baskom
Telenan
Plastik / Daun pisang
Kompor
Panci
Alat penggorengan (wajan, spatula, penyaringan)
Blender
Tampah

BAHAN
Tepung terigu 100 g
Tepung Tapioka 1 Kg
Telur ayam 2 butir
Pepaya 0,5 kg
Garam 40 g
Gula halus 20 g
Bawang putih 20 g
Air bersih ± 0,5 liter
Minyak goreng

Langkah 1
Mencuci pepaya, kemudian pepaya dikupas.
Mengiris pepaya kecil-kecil
Pepaya yang telah diiris kecil-kecil kemudian di blender/ditumbuk halus hingga menjadi bubur pepaya.

Langkah 2
Bawang putih ditumbuk halus kemudian digoreng dengan sedikit minyak hingga cukup matang.
Pepaya halus dicampur dengan garam, gula halus, bawang putih (yang sudah ditumis) dan kuning telur hingga rata.
Tepung tapioka, tepung terigu ditambah pepaya halus dicampur dengan bumbu. Tambahkan ½ liter air secara bertahap, agar adonannya tidak terlalu encer. Aduk adonan hingga kalis, tidak lengket ditangan.
Adonan dicetak dengan memasukkan adonan ke dalam plastik/daun pisang kemudian dibentuk silinder dengan panjang ± 20 cm dan diameter 5-7 cm (dodol)
Dodol dikukus dalam dandang sampai benar-benar matang (warna menjadi bening lama pengukusan tergantung dari ukuran dodol.
Setelah matang diangkat dan diangink-anginkan di atas tampah ± 12 jam/hingga dodol cukup mengeras.
Mengiris tipis-tipis dodol
Mengangin-anginkan ± 24 jam
Mengeringkan dibawah sinar matahari sampai krupuk tersebut mudah patah. Mudah patahnya krupuk saat dijemur, menandakan krupuk tersebut sudah kering.


KRUPUK SAWI HIJAU

Sawi memiliki 2 jenis kategori, pertama sawi hijau dan sawi putih kita bisa menggunakan kedua sayuran ini sebagai bahan tambahan dalam pembuatan krupuk. Sawi hijau adalah sayuran yang berwarna hijau, sayuran yang berwarna hijau ini kandungan vitamin A nya tinggi, sayuran ini juga menyediakan serat untuk tubuh kita.

ALAT DAN BAHAN
ALAT
Alat yang digunakan dalam pembuatan krupuk ini adalah sebagai berikut:
Pisau
Panci
Baskom
Telenan
Plastik
Kompor
Panci
Dandang
Alat penggorengan (wajan, spatula, penyaringan)
Blender
Tampah

BAHAN
Tepung terigu 100 g
Tepung Tapioka 1 Kg
Telur ayam 2 butir
Sawi Hijau 0,5 kg
Garam 40 g
Gula halus 20 g
Bawang putih 20 g
Air bersih ± 0,5 liter
Minyak goreng

Langkah 1
Mencuci sawi hijau dengan air mengalir sampai bersih
Memotong-motong sawi hijau agar mudah di blender
Sawi yang telah diiris kecil-kecil kemudian di blender/ditumbuk halus hingga menjadi bubur.

Langkah 2
Bawang putih ditumbuk halus kemudian digoreng dengan sedikit minyak hingga cukup matang.
Sawi Hijau halus dicampur dengan garam, gula halus, bawang putih (yang sudah ditumis) dan kuning telur hingga rata.
½ (tepung tapioka + tepung terigu) ditambah sawi hijau halus dicampur dengan bumbu dan ¼ liter air. Panaskan menjadi hingga menjadi bubur kental.
Masukkan sisa campuran tepung bersama dengan ¼ liter air sedikit demi sedikit ke dalam adonan. Adonan terus diaduk hingga menjadi adonan yang halus dan tidak lengket.
Adonan dicetak berbentuk silinder dengan panjang ± 20 cm dan diameter 5-7 cm (dodol)
Dodol dikukus dalam dandang sampai benar-benar matang (warna menjadi bening lama pengukusan tergantung dari ukuran dodol.
Setelah matang diangkat dan diangink-anginkan di atas tampah ± 12 jam/hingga dodol cukup mengeras
Mengiris tipis-tipis dodol
Mengangin-anginkan ± 24 jam
Mengeringkan dibawah sinar matahari sampai krupuk tersebut mudah patah. Mudah patahnya krupuk saat dijemur, menandakan krupuk tersebut sudah kering.

“Mari sayangilah hidup kita, dengan mengkonsumsi makanan yang menyehatkan……..!”

2 komentar:

Agus Hariyanto mengatakan...

ijin copy cara membuat kerupuk pepaya

Unknown mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.