Melihat dan merasakan fenomena kehidupan saat
ini, kalau tidak mendekat pada Allah SWT dan menjadikan Al-Qur’an dan Hadits
sebagai pedoman perjalanan hidup, maka hidup kita akan terasa kosong, tidak
punya arah tujuan. Mereka hanya sekedar mencari kebahagiaan sesaat, kebahagiaan
yang tidak bisa dipertanggung jawabkan di akhirat kelak.
Dan barang siapa menaati Allah dan Rasul (
Muhammad), maka mereka itu akan bersama-sama dengan orang yang diberikan nikmat
oleh Allah, (yaitu) para nabi, para pecinta kebenaran, orang-orang yang mati
syahid dan orang-orang saleh. Mereka itulah teman yang sebaik-baiknya. ( QS.
An-Nisa ( 4) : 69)
Saat ini, teman terbaik bagi kita adalah
orang-orang saleh. Orang-orang yang mau mejalani kehidupannya sesuai dengan
Al-Qur’an dan Hadist. Ketika kita, mengaku sebagai wanita muslimah, sudah
selayaknyalah kita mengikuti aturan dalam agama Islam dalam berperilaku,
berakhlak terhadap orang lain. Ketika kita mau menutup aurat kita sesuai dengan
tuntunan Al-Qur’an dan Hadist, maka setidaknya kita menghormati diri sendiri
dan orang lain. Bukankah, kita sangat bahagia diberi penghormatan. Apalagi kita
yang menghormati diri kita sendiri, bukan berarti akan sombong, tetapi lebih
menghargai diri sendiri. Ketika kita sudah bisa menghargai diri sendiri, maka
orang lain akan bisa lebih menghargai kita dan sebaliknya.
“Wahai anakku Fatimah! Adapun
perempuan-perempuan yang akan digantung rambutnya hingga mendidih otaknya dalam
neraka adalah mereka itu di dunia tidak mau menutup rambutnya daripada dilihat
laki-laki yang bukan mahramnya” (HR. Bukhari & Muslim).
Katakanlah kepada wanita yang
beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan
janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari
padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan
kain kudung kedadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali
kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau
putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara
laki-laki mereka, atau putera-putera saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara
perempuan mereka, atau wanita-wanita islam, atau budak-budak yang mereka
miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap
wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah
mereka memukulkan kakinyua agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan.
Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman
supaya kamu beruntung. QS. An-Nur (24) :
31
Dan saat ini Teknologi semakin
maju, banyak wanita yang berpakaian namun telanjang seperti pakaian ketat,
pakaian legging yang seharusnya dibuat daleman, dipakai ke acara-acara pesta,
hajatan. Dan ironisnya mereka merasa nyaman memakai pakaian itu. Mereka
beralibi, bahwa pakaian itu lagi tren di kalangan artis-artis ibukota. Artis-artis
ibukota yang memakai pakaian, namun telanjang tidak memiliki pengetahuan agama
dan adab kesopanan yang cukup, sehingga tidak layak untuk dicontoh. Biarpun
mengaku beragama Islam, namun mereka bukanlah orang Islam yang sesungguhnya,
karena meninggalkan Al-Qur’an dan Hadist.
Hai Nabi, katakanlah kepada
isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mu'min: "Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke
seluruh tubuh mereka". Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah
untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha
Pengampun lagi Maha Penyayang. QS.
Al-Ahzab (33): 59
Inilah salah satu ajaran Agama Islam yang menghormati
kaum wanita, agar mereka mau mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuhnya agar
mereka tidak diganggu. Pada kenyataaannya, banyak wanita yang ingin diganggu
dengan membuka aurat mereka di hadapan orang banyak, semakin minim pakaiannya
semakin mahal harganya.
Coba kita lihat dan kita bandingkan antara orang zaman
sekarang yang mengaku masyarakat modern dengan orang dari suku dayak, yang
tidak memakai baju. Apakah layak, mereka dikatakan sebagai masyarakat modern,
padahal cara berpakaiannya saja seperti orang dari suku tertinggal.
Agama Islam adalah agama Modern yang mengajarkan
kesopanan dalam berpakaian, maka jangan mengikuti orang-orang yang tidak
beragama dan tidak punya sopan santun dalam bermasyarakat. Segala aktivitas kita, bernilai ibadah di
sisi Allah SWT, maka ketika kita berjilbab akan bernilai ibadah jika kita
niatkan untuk Allah SWT.
Hendaklah sebagai wanita muslimah yang hidup di zaman
serba modern ini, harus bisa memilih dan memilah mana yang sesuai dengan ajaran
Islam dan mana yang tidak sesuai dengan ajaran Islam. Insya Allah, Hidup kita
akan terasa nikmat, biarpun cobaan terus menerjang.
Wallahu’a’alam bi showab
Tidak ada komentar:
Posting Komentar