Senin, 26 Juli 2010

KEIKHLASAN MENGHASILKAN KEBAHAGIAAN

Kami ikhlas mendidik kalian dan kalian ikhlaskan pula niat untuk mau dididik" Pesan Kiai Rais pada murid-muridnya. Begitulah sepenggalan cerita di dalam novel "Negeri 5 Menara" yang ditulis oleh A. Fuadi.
Keihlasan memang sangat diperlukan dalam melakukan setiap hal, agar kita bisa menghasilkan sesuatu yang maksimal. Hal ini memang benar-benar kurasakan, sebelum aku mengajar, aku persiapkan hatiku setenang mungkin dan aku usahakan seikhlas mungkin. agar teman-teman yang berbagi ilmu denganku bisa menyerap pelajaran dariku dengan mudah. aku mengajar berharap keridhoan Allah SWT semata, ketika aku merasa jenuh dan bosan aku kembalikan semuanya kepada Allah SWT, agar ilmu yang aku berikan bermanfaat bagi yang menerimanya. setiap kali aku memulai mengajar, aku ajak mereka untuk mengikhlaskan hati mereka untuk menuntut ilmu hanya karena Allah SWt. menuntut ilmu sama halnya dengan berjuang di medan perang.
Mengapa aku membiasakan diri untuk begitu, karena aku tidak suka aja dengan guru yang ketika muridnya sudah jenuh dengan pelajarannya. para murid ramai sendiri. Guru pun sebel dengan tingkah ereka, keluarlah kata-kata "kalian ramai pun, aku tidak rugi, karena aku tetap dibayar negara".
kata-kata yang tidak seharusnya keluar dari mulut seoarang pendidik.
ketidak ikhlasan seseorang dalam melakukan sesuatu akan menghasilkan kesia-siaan. Sekolah hanya digunakan untuk mencari kelegalan formal ijasah, mereka tidak mencari ilmu karena Allah SWT, tetapi karena tuntutan. frame inilah yang harus dirubah, agar bisa menghasilkan generasi-generasi berkualitas. mulailah segala sesuatunya dengan keikhlasan. "Siapa menanam, pasti mengetam" "Man Jadda wajadda".

Tidak ada komentar: