Senin, 17 Desember 2012

Cinta dan Benci Karena Allah SWT

Berbicara tentang benci dan cinta merupakan pasangan antonim. Pasangan yang dimana tidak bisa dipisahkan, kalau tidak benci berarti cinta. Kita boleh mencintai seseorang asalkan ada landasannya, dan sebaliknya. Kita boleh membenci atau mencintai sesuatu atau seseorang harus karena Allah SWT.

Mencintai seorang wanita atau laki-laki harus karena Allah SWT. Ketika kita sudah bisa mencintai dan membenci seseoang atau sesutau karena Allah SWT, maka syariat Islam bisa ditegakkan dimuka bumi ini. Misalnya, ada seoarang wanita yang berpakaian tidak menutup aurat, memakai pakain yang ketat,kita boleh membencinya karena Allah SWT sudah mengajarkan kepada para wanita muslimah di dalam Al-Qur'an surat Al-Ahzab ayat 59 yang intinya adalah kewajiban seorang muslimah untuk menutup auratnya.
Contohnya lagi, ketika seorang wanita dilamar oleh laki-laki baik penghafal Al-Qur'an, tetapi badannya pendek, tidak kaya, pekerjaannya dianggap sebelah mata oleh kebanyakan orang, maka tidak ada alasan lagi untuk menolak lamarannya. Mengapa lamarannya tidak boleh ditolak, karena Allah SWT suka dengan laki-laki seperti ini. Seperti Hadits yang diutarakan oleh Nabi Muhammad SAW. Wanita hitam yang bekerja sebagai budak, lebih disukai daripada wanita cantik, berkulit putih karena Wanita hitam tersebut, walaupun tidak cantik, tetapi ia memiliki akhlak yang terpuji dan taat pada Allah dan Rasul-Nya.

Ketika kita memilih jodoh, janganlah dilihat dari segi fisik, hartanya melimpah atau tidak, tetapi lihatlah dari segi kualitas agamanya. Karena Cantik atau ganteng akan hilang ketika masa tua datang. Kaya atau miskin hanyalah ujian dari Allah SWT. Mengapa Agama harus di dahulukan, karena dengan agama orang bisa merasakan hidup sakinah, mawaddah warahmah.

Saat agama didahulukan dan Al-Qur'an Hadist menjadi pedoman hidup, maka Insya Allah, kita akan selalu berada di jalan yang lurus,jalan yang Allah ridhai. Kita akan membenci dan mencintai seseorang karena Allah SWT.

Banyak ilmuwan Islam belajar dan mengamalkan Al-Qur'an Hadist, mereka menjadi ilmuwan besar. Dari AlQur'an Hadist lah, sekarang banyak cabang-cabang ilmu pengetahuan. Dan sekarang bagaimana dengan kita, ketika Al-Qur'an Hadist mulai ditinggalkan, maka banyak-banyaklah berdo'a agar Allah SWT selalu membimbing kita dijalan-Nya. Amien/


Tidak ada komentar: